MENU

INCON Technology – leading inovatory agrotechnology for food, nature and humanitarian response.

| CV.INCON | PRODUK | PEMESANAN | ARTIKEL | DASAR TEKNOLOGI INCON | GUGUSAN MIMPI | MITRA KAMI | WISATA

Jumat, 26 Desember 2014

MELAKUKAN UJICOBA FULL ORGANIK PADA SAWIT

SOP UJICOBA SAWIT ORGANIK

Latar Belakang

Mempercayai begitu saja sebuah produk hanya karena labelnya bukanlah langkah bijaksana. Kita harus waspada dengan tulisan-tulisan menggiurkan dalam label produk. Melakukan ujicoba skala terbatas merupakan pilihan bijak bagi petani. Tentusaja itu tidak harus. Beberapa praktisi yang telah mengujicoba produk terlebih dahulu pun memiliki informasi yang sangat kita butuhkan. SOP ini dibuat untuk antisipasi aplikasi produk oleh potensial mitra tanpa didampingi oleh tim CV. INCON yang pada dasarnya adalah untuk memudahkan penerapannya secara generik. 

Sebenarnya tidak ada aplikasi generic yang mampu menjawab semua persoalan tetapi sebuah penyederhanaan tetap perlu dilakukan karena berbagai pertimbangan, terutama kesediaan waktu pembimbing teknis dan kesiapan fasilitas pendukung bimbingan dari mitra CV. INCON . Perlu disadari bahwa ujicoba merupakan salah satu pendekatan untuk mengenal lebih jauh suatu produk dan cara-cara aplikasinya yang potensial dilakukan. Pada dasarnya setiap aplikasi pertama pada kondisi tanaman dan lahan yang berbeda merupakan sebuah ujicoba yang karenanya perlu pengamatan, pencatatan dan analisis yang baik untuk memperoleh model aplikasi yang benar-benar paling cocok setempat.
Kondisi tanaman dan habitat sawit bisa jadi berbeda-beda. Namun demikian yang perlu ditangani biasanya berangkat dari 2 alasan umum, yaitu :
  1. Kondisi umum, perkembangan sawit normal tetapi kurang produktif. Kasus ini terjadi karena kekurangan volume unsur hara tertentu dan atau pilihan jenis tanaman sawit yang kurang tepat.  Untuk mengatasi hal ini cukup dengan pemupukan generik.
  2. Kondisi khusus, perkembangan tanaman sawit tidak normal dan kurang produktif. Hal ini dimungkinkan karena beberapa faktor yang berdiri sendiri ataupun saling terkait, seperti : kondisi tanah ekstrim, hama/ penyakit, racun dalam tanah, pemakaian unsur hara mikro berlebih atau sangat kurang, penambahan Zat Perangsang Tumbuh yang tidak tepat, kesalahan dosis dan teknis aplikasi boron dll. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan identifikasi kondisi tanaman dan habitat sawit, analisis kemungkinan penyebab dan solusi, dan aplikasi khusus.
Berangkat dari kondisi tersebut, maka teknis aplikasi yang tertera dalam label adalah bersifat umum, menjawab kondisi umum dan kondisi khusus yang biasa terjadi pada saat tertentu. Dengan demikian yang tertera pada label biasanya akan disempurnakan secara periodik/ tahunan atau berbeda untuk kawasan yang berbeda sesuai kondisi khusus yang umum terjadi pada kawasan tersebut. Dengan berbagai pertimbangan, biasanya perusahaan pupuk dapat saja menyertakan beberapa jenis pupuk yang berbeda untuk kondisi khusus yang berbeda atau melengkapi produk pupuk generiknya dengan produk tambahan yang potensial menjawab  kondisi khusus tertentu. Kadangkala produk generiknya dibuat satu macam tetapi teknik aplikasinya yang disesuaikan dengan kondisi lapangan, termasuk mempertimbangkan ketersediaan faktor pendukung aplikasi (penguasaan teknis aplikan, kebiasaan aplikasi, ketersediaan air dan kesiapan alat, akses ke lokasi dll.)
Dalam hal ini CV. INCON membuat beberapa paket teknologi generik dan beberapa produk pelengkap.
Kejujuran petani dan sikap ilmiahnya dalam memandang baik buruknya suatu produk yang mengutamakan realita hasil di lapangan dan dampaknya pada lingkungan telah menjadikan kelompok petani mandiri sebagai pilihan awal untuk dijadikan mitra CV. INCON. Menimbang luasnya lahan kebun sawit yang rusak dan mayoritas dikuasahi oleh perusahaan perkebunan yang mengelola sawitnya secara kimia dan monokultur, maka CV. INCON mencoba membuka ruang kerjasama dengan perusahaan perkebunan sawit. Kerjasama formal antara CV. INCON dengan perusahaan sawit sangatlah terbuka. Insya Allah kerjasama ini berkelanjutan dan menjadi wahana Rahmatan Lil ‘alamin.
Alternatif paket aplikasi generik terpadu produk CV. INCON
  • METABOOSTER + BIOACTIVE CAIR (BC)
Paket ini memiliki kelebihan dengan sifat bahannya yang full organik, unsurnya lengkap, ringkas, mudah menjangkau lokasi/medan berat, ekonomis. Kelemahan paket ini adalah bilamana di lapangan tidak cukup tersedia air pada saat aplikasi perdana yang membutuhkan penyemprotan hingga ke dahan.  Secara umum pada kondisi tanaman normal, maka aplikasi metabooster cukup ditaburkan pada piringan. Namun demikian untuk antisipasi kondisi khusus (misal: daun terserang jamur, lahan gambut dan tanah bekas tambang, tanah keracunan berat), maka aplikasi metabooster harus ada yang melalui semprot daun dengan dosis 3 sdm metabooster + 5 sdm BC dalam 15 liter air.
Pada banyak kasus, karena sangat sederhananya bentuk pupuk dan sedikitnya volume pupuk yang dipakai telah menjadikan ragu-ragu bagi pemakainya sehingga mereka menambahkan pupuk kimia. Hal ini juga terjadi bagi yang ingin segera tampak hasilnya langsung terjadi perubahan dalam hitungan hari atau minggu.
Menyangkut hal tersebut, maka Tim INCON menyarankan agar penambahan pupuk NPK kimia secara tabur tidak melebihi 150 kg/ hektar/ tahun dan sebaiknya bersamaan aplikasinya dengan penaburan metabooster. Sedangkan penambahan NPK kimia secara semprot dilakukan bersamaan dengan penyemprotan tanah dan tanaman dengan dosis maksimal 2 sdm NPK yang sudah digerus atau didiamkan tercampur 3-5 sdm BC per 15 liter air selama 1 malam.
Bagi tanaman sawit yang seharusnya masih produktif tetapi mengalami trek (tidak produksi), maka penambahan 1 sachet 9 gram BIOHUSNA dalam 1 liter BIOACTIVE CAIR sebelum aplikasi pengenceran BC akan mempercepat pemulihan produksi tanaman sawit.
Bagi tanaman sawit yang banyak menghasilkan buah landak atau sedikit bunga, maka penambahan 1 sachet 15 gram D’NATURE sebelum pengenceran BC akan memacu munculnya bunga dan mengurangi munculnya buah landak.
Bagi tanaman sawit fase vegetatif atau buah pasir yang batang/ daunnya kurang lebat, maka penggunaan metabooster dan BC separuh dosis usia produktif sudah lebih dari cukup.
Kebutuhan umum per pokok tanaman sawit produktif dalam 1 tahun adalah 0,5 -1,5 kg METABOOSTER dan 40-80 ml BIOACTIVE CAIR.
  • BIOACTIVE POWDER + BIOACTIVE PASTA + BIOACTIVE CAIR
Paket ini memiliki kelebihan dengan kecepatannya diserap tanaman dan lebih ringkas tetapi membutuhkan lebih banyak air dan tenaga karena kebutuhan pengenceran BIOACTIVE PASTA hingga homogen pada setiap kali aplikasi. Sifatnya masih semi organik.
Per hektar kebun sawit  yang berupa tanah mineral/ bukan ekstrim gambut, bekas tambang, dan pasiran, maka membutuhkan BIOACTIVE POWDER  25 kg, BIOACTIVE PASTA 25 kg dan BIOACTIVE CAIR 5-9 liter
Aplikasi lapangan modifikasi versi petani
Dalam pemakaian pertama kali di tingkat petani, biasanya dimulai dengan keraguan untuk aplikasi murni. Akhirnya meraka melakukan modifikasi aplikasi dengan disesesuaikan kebiasaan setempat, seperti :
  • Hanya menggunakan metabooster(MB) saja, sebagian ditabur dan sebagiannya lagi dicampur air kemudian disiramkan. Per hektar menggunakan 100 kg MB lewat tabur pada piringan, dan 25 kg MB dicampur 25 liter Urine atau Air Kelapa + Air 1000 liter kemudian diaduk hingga homogen dan disiramkan pada piringan zona pemupukan.
  • Hanya menggunakan BIOACTIVE POWDER dan BIOACTIVE CAIR dengan dicampur NPK kimia padat. Biasanya setiap hektarnya menggunakan  25 kg BIOACTIVE POWDER + 150 kg NPK Mutiara yang ditaburkan, kemudian disiram 10-15 liter BIOACTIVE CAIR yang sudah diencerkan hingga dapat disiramkan merata.
  • Membuat sendiri BIOACTIVE CAIR dengan memfermentasi  D’NATURE  dalam air kelapa.
  • DLL

Saran aplikasi untuk ujicoba tanpa pendampingan.
Karena tanpa pendampingan dan belum cukupnya informasi tentang kondisi lahan/ kebun sawit yang akan diujicobakan, maka kami berikan yang aplikasinya paling praktis dan menjawab tuntutan perkembangan teknologi yang harus arif lingkungan. Aplikasi METABOOSTER + BIOACTIVE CAIR merupakan formulasi terbaru CV. INCON yang sedang dicobakan dimana-mana, terutama petani sawit mandiri.  Tidak ada satupun formula yang dapat menjawab semua tantangan sehingga untuk ujicoba ini kami sertakan pula D’NATURE dan BIOHUSNA untuk menjawab kemungkinan kondisi khusus di lapangan.
Cara aplikasinya sebagai berikut :
1.    Pengadaan alat dan bahan
a.    Alat: alat semprot tekanan tinggi, tong untuk pengenceran, pacul garpu untuk menggaruk daerah piringan.
b.    Bahan Utama: Metabooster 10 kg untuk 10-20 pokok, BIOACTIVE CAIR 2 liter untuk 20-30 pokok, air sekitar 250  liter untuk penyemprotan tahap pertama ke tanah dan daun.
c.    Bahan untuk antisipasi kasus sawit trek: D'NATURE 1 sachet 15 gram untuk dicampukan dengan 0,5 – 1 liter BIOACTIVA CAIR/ AIR KELAPA/ URINE bilamana diperlukan.
d.    Bahan untuk antisipasi kasus sawit kurang bunga atau banyaknya buah landak : D’NATURE 1 sachet 15 gram untuk dicampurkan 0,5-1,5 liter BIOACTIVE CAIR bilamana diperlukan.
2.    Perlakuan pemupukan
a.    Sawit normal tetapi kurang produktif
1)         Lukai tanah zona piringan dengan pacul sedalam 2-5 cm
2)         Taburkan 900 gram metabooster pada piringan tersebut
3)         Siram/semprot daerah piringan sampai daun dengan menggunakan campuran 100 gram metabooster + 6 tutup botol pupuk cair + 20 liter air
b.    Sawit trek
1)        Lukai tanah zona piringan dengan pacul sedalam 2-5 cm
2)        Taburkan 900 gram metabooster pada piringan tersebut
3)        Campurkan 1 sachet BIOHUSNA dengan 1 liter pupuk cair
4)         Siram/semprot daerah piringan sampai daun dengan menggunakan campuran 100 gram metabooster + 6 tutup botol campuran pupuk cair + 20 liter air
c.    Sawit minim bunga atau hanya berbuah landak
1)        Lukai tanah zona piringan dengan pacul sedalam 2-5 cm
2)        Taburkan 900 gram metabooster pada piringan tersebut
3)        Campurkan 1 sachet D’NATURE dengan 1 liter pupuk cair
4)        Siram/semprot daerah piringan sampai daun dengan menggunakan campuran 100 gram metabooster + 6 tutup botol campuran pupuk cair + 20 liter air

3.    Catatan
a.    Perlakuan tersebut adalah angka perkiraan untuk mengcover jenis tanah dari pasiran hingga gambut/ bekas rawa
b.    Pada tanah berpasir dibutuhkan perlakuan 2-4 kali setahun dimana perlakuan ketika kemarau dibutuhkan air lebih banyak.
c.    Penyemprotan ke daun mutlak dilakukan untuk mempercepat serapan dan pengendalian jamur jelaga atau karat kuning.
d.    Bagi tanaman sawit yang seharusnya masih produktif tetapi mengalami trek (tidak produksi), maka penambahan 1 sachet 9 gram BIOHUSNA dalam 1 liter BIOACTIVE CAIR sebelum aplikasi pengenceran BC akan mempercepat pemulihan produksi tanaman sawit.
e.    Bagi tanaman sawit yang banyak menghasilkan buah landak atau sedikit bunga, maka penambahan 1 sachet 15 gram D’NATURE sebelum pengenceran BC akan memacu munculnya bunga dan mengurangi munculnya buah landak.

Demikian SOP aplikasi ujicoba yang kami sarankan.
SELAMAT n SUKSES !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar