SOP UJICOBA SAWIT ORGANIK
Latar
Belakang
Mempercayai begitu saja sebuah produk hanya karena labelnya bukanlah langkah bijaksana. Kita harus waspada dengan tulisan-tulisan menggiurkan dalam label produk. Melakukan ujicoba skala terbatas merupakan pilihan bijak bagi petani. Tentusaja itu tidak harus. Beberapa praktisi yang telah mengujicoba produk terlebih dahulu pun memiliki informasi yang sangat kita butuhkan. SOP ini dibuat untuk
antisipasi aplikasi produk oleh potensial mitra tanpa didampingi oleh tim CV.
INCON yang pada dasarnya adalah untuk memudahkan penerapannya secara generik.
Sebenarnya tidak ada aplikasi generic yang mampu menjawab semua persoalan
tetapi sebuah penyederhanaan tetap perlu dilakukan karena berbagai
pertimbangan, terutama kesediaan waktu pembimbing teknis dan kesiapan fasilitas
pendukung bimbingan dari mitra CV. INCON . Perlu disadari bahwa ujicoba
merupakan salah satu pendekatan untuk mengenal lebih jauh suatu produk dan
cara-cara aplikasinya yang potensial dilakukan. Pada dasarnya setiap aplikasi
pertama pada kondisi tanaman dan lahan yang berbeda merupakan sebuah ujicoba
yang karenanya perlu pengamatan, pencatatan dan analisis yang baik untuk
memperoleh model aplikasi yang benar-benar paling cocok setempat.
Kondisi tanaman dan
habitat sawit bisa jadi berbeda-beda. Namun demikian yang perlu ditangani
biasanya berangkat dari 2 alasan umum, yaitu :
- Kondisi
umum, perkembangan sawit normal tetapi kurang produktif. Kasus ini terjadi
karena kekurangan volume unsur hara tertentu dan atau pilihan jenis
tanaman sawit yang kurang tepat.
Untuk mengatasi hal ini cukup dengan pemupukan generik.
- Kondisi
khusus, perkembangan tanaman sawit tidak normal dan kurang produktif. Hal
ini dimungkinkan karena beberapa faktor yang berdiri sendiri ataupun
saling terkait, seperti : kondisi tanah ekstrim, hama/ penyakit, racun
dalam tanah, pemakaian unsur hara mikro berlebih atau sangat kurang,
penambahan Zat Perangsang Tumbuh yang tidak tepat, kesalahan dosis dan
teknis aplikasi boron dll. Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan
identifikasi kondisi tanaman dan habitat sawit, analisis kemungkinan
penyebab dan solusi, dan aplikasi khusus.
Berangkat dari
kondisi tersebut, maka teknis aplikasi yang tertera dalam label adalah bersifat
umum, menjawab kondisi umum dan kondisi khusus yang biasa terjadi pada saat
tertentu. Dengan demikian yang tertera pada label biasanya akan disempurnakan
secara periodik/ tahunan atau berbeda untuk kawasan yang berbeda sesuai kondisi
khusus yang umum terjadi pada kawasan tersebut. Dengan berbagai pertimbangan,
biasanya perusahaan pupuk dapat saja menyertakan beberapa jenis pupuk yang
berbeda untuk kondisi khusus yang berbeda atau melengkapi produk pupuk
generiknya dengan produk tambahan yang potensial menjawab kondisi khusus tertentu. Kadangkala produk
generiknya dibuat satu macam tetapi teknik aplikasinya yang disesuaikan dengan
kondisi lapangan, termasuk mempertimbangkan ketersediaan faktor pendukung
aplikasi (penguasaan teknis aplikan, kebiasaan aplikasi, ketersediaan air dan
kesiapan alat, akses ke lokasi dll.)
Dalam hal ini CV.
INCON membuat beberapa paket teknologi generik dan beberapa produk pelengkap.
Kejujuran petani dan
sikap ilmiahnya dalam memandang baik buruknya suatu produk yang mengutamakan
realita hasil di lapangan dan dampaknya pada lingkungan telah menjadikan
kelompok petani mandiri sebagai pilihan awal untuk dijadikan mitra CV. INCON.
Menimbang luasnya lahan kebun sawit yang rusak dan mayoritas dikuasahi oleh
perusahaan perkebunan yang mengelola sawitnya secara kimia dan monokultur, maka
CV. INCON mencoba membuka ruang kerjasama dengan perusahaan perkebunan sawit.
Kerjasama formal antara CV. INCON dengan perusahaan sawit sangatlah terbuka.
Insya Allah kerjasama ini berkelanjutan dan menjadi wahana Rahmatan Lil
‘alamin.
Alternatif paket aplikasi generik terpadu
produk CV. INCON
- METABOOSTER + BIOACTIVE
CAIR (BC)
Paket ini memiliki kelebihan dengan sifat bahannya yang
full organik, unsurnya lengkap, ringkas, mudah menjangkau lokasi/medan berat,
ekonomis. Kelemahan paket ini adalah bilamana di lapangan tidak cukup tersedia
air pada saat aplikasi perdana yang membutuhkan penyemprotan hingga ke
dahan. Secara umum pada kondisi tanaman
normal, maka aplikasi metabooster cukup ditaburkan pada piringan. Namun
demikian untuk antisipasi kondisi khusus (misal: daun terserang jamur, lahan
gambut dan tanah bekas tambang, tanah keracunan berat), maka aplikasi
metabooster harus ada yang melalui semprot daun dengan dosis 3 sdm metabooster
+ 5 sdm BC dalam 15 liter air.
Pada banyak kasus, karena sangat sederhananya bentuk
pupuk dan sedikitnya volume pupuk yang dipakai telah menjadikan ragu-ragu bagi
pemakainya sehingga mereka menambahkan pupuk kimia. Hal ini juga terjadi bagi
yang ingin segera tampak hasilnya langsung terjadi perubahan dalam hitungan
hari atau minggu.
Menyangkut hal tersebut, maka Tim INCON menyarankan agar penambahan pupuk NPK kimia secara tabur
tidak melebihi 150 kg/ hektar/ tahun dan sebaiknya bersamaan aplikasinya dengan
penaburan metabooster. Sedangkan penambahan
NPK kimia secara semprot dilakukan bersamaan dengan penyemprotan tanah dan
tanaman dengan dosis maksimal 2 sdm NPK yang sudah digerus atau didiamkan
tercampur 3-5 sdm BC per 15 liter air selama 1 malam.
Bagi tanaman sawit yang seharusnya masih produktif tetapi
mengalami trek (tidak produksi), maka penambahan 1 sachet 9 gram BIOHUSNA dalam
1 liter BIOACTIVE CAIR sebelum aplikasi pengenceran BC akan mempercepat
pemulihan produksi tanaman sawit.
Bagi tanaman sawit yang banyak menghasilkan buah landak
atau sedikit bunga, maka penambahan 1 sachet 15 gram D’NATURE sebelum
pengenceran BC akan memacu munculnya bunga dan mengurangi munculnya buah
landak.
Bagi tanaman sawit fase vegetatif atau buah pasir yang
batang/ daunnya kurang lebat, maka penggunaan metabooster dan BC separuh dosis
usia produktif sudah lebih dari cukup.
Kebutuhan umum per pokok tanaman sawit produktif dalam 1
tahun adalah 0,5 -1,5 kg METABOOSTER dan 40-80 ml BIOACTIVE CAIR.
- BIOACTIVE POWDER
+ BIOACTIVE PASTA + BIOACTIVE CAIR
Paket ini memiliki kelebihan dengan kecepatannya diserap
tanaman dan lebih ringkas tetapi membutuhkan lebih banyak air dan tenaga karena
kebutuhan pengenceran BIOACTIVE PASTA hingga homogen pada setiap kali aplikasi.
Sifatnya masih semi organik.
Per hektar kebun sawit
yang berupa tanah mineral/ bukan ekstrim gambut, bekas tambang, dan
pasiran, maka membutuhkan BIOACTIVE POWDER 25 kg, BIOACTIVE PASTA 25 kg dan BIOACTIVE
CAIR 5-9 liter
Aplikasi lapangan modifikasi versi petani
Dalam pemakaian
pertama kali di tingkat petani, biasanya dimulai dengan keraguan untuk aplikasi
murni. Akhirnya meraka melakukan modifikasi aplikasi dengan disesesuaikan
kebiasaan setempat, seperti :
- Hanya
menggunakan metabooster(MB) saja, sebagian ditabur dan sebagiannya lagi
dicampur air kemudian disiramkan. Per hektar menggunakan 100 kg MB lewat
tabur pada piringan, dan 25 kg MB dicampur 25 liter Urine atau Air Kelapa
+ Air 1000 liter kemudian diaduk hingga homogen dan disiramkan pada
piringan zona pemupukan.
- Hanya
menggunakan BIOACTIVE POWDER dan BIOACTIVE CAIR dengan dicampur NPK kimia
padat. Biasanya setiap hektarnya menggunakan 25 kg BIOACTIVE POWDER + 150 kg NPK
Mutiara yang ditaburkan, kemudian disiram 10-15 liter BIOACTIVE CAIR yang
sudah diencerkan hingga dapat disiramkan merata.
- Membuat
sendiri BIOACTIVE CAIR dengan memfermentasi D’NATURE dalam air kelapa.
- DLL
Saran aplikasi untuk
ujicoba tanpa pendampingan.
Karena tanpa
pendampingan dan belum cukupnya informasi tentang kondisi lahan/ kebun sawit
yang akan diujicobakan, maka kami berikan yang aplikasinya paling praktis dan
menjawab tuntutan perkembangan teknologi yang harus arif lingkungan. Aplikasi
METABOOSTER + BIOACTIVE CAIR merupakan formulasi terbaru CV. INCON yang sedang
dicobakan dimana-mana, terutama petani sawit mandiri. Tidak ada satupun formula yang dapat menjawab
semua tantangan sehingga untuk ujicoba ini kami sertakan pula D’NATURE dan
BIOHUSNA untuk menjawab kemungkinan kondisi khusus di lapangan.
Cara aplikasinya sebagai berikut :
1.
Pengadaan alat dan bahan
a.
Alat: alat semprot tekanan tinggi,
tong untuk pengenceran, pacul garpu untuk menggaruk daerah piringan.
b.
Bahan Utama: Metabooster 10 kg untuk
10-20 pokok, BIOACTIVE CAIR 2 liter untuk 20-30 pokok, air sekitar 250 liter untuk penyemprotan tahap pertama ke
tanah dan daun.
c.
Bahan untuk antisipasi kasus sawit
trek: D'NATURE 1 sachet 15 gram untuk dicampukan dengan 0,5 – 1 liter BIOACTIVA CAIR/ AIR KELAPA/ URINE bilamana diperlukan.
d.
Bahan untuk antisipasi kasus sawit
kurang bunga atau banyaknya buah landak : D’NATURE 1 sachet 15 gram untuk
dicampurkan 0,5-1,5 liter BIOACTIVE CAIR bilamana diperlukan.
2.
Perlakuan pemupukan
a.
Sawit normal tetapi kurang produktif
1)
Lukai tanah zona piringan dengan pacul sedalam
2-5 cm
2)
Taburkan 900 gram metabooster pada piringan
tersebut
3)
Siram/semprot daerah piringan sampai daun dengan
menggunakan campuran 100 gram metabooster + 6 tutup botol pupuk cair + 20 liter
air
b.
Sawit trek
1)
Lukai tanah zona piringan dengan pacul
sedalam 2-5 cm
2)
Taburkan 900 gram metabooster pada
piringan tersebut
3)
Campurkan 1 sachet BIOHUSNA dengan 1
liter pupuk cair
4)
Siram/semprot daerah piringan sampai daun dengan
menggunakan campuran 100 gram metabooster + 6 tutup botol campuran pupuk cair +
20 liter air
c.
Sawit minim bunga atau hanya berbuah
landak
1)
Lukai tanah zona piringan dengan pacul
sedalam 2-5 cm
2)
Taburkan 900 gram metabooster pada
piringan tersebut
3)
Campurkan 1 sachet D’NATURE dengan 1
liter pupuk cair
4)
Siram/semprot daerah piringan sampai
daun dengan menggunakan campuran 100 gram metabooster + 6 tutup botol campuran pupuk
cair + 20 liter air
3.
Catatan
a.
Perlakuan tersebut adalah angka
perkiraan untuk mengcover jenis tanah dari pasiran hingga gambut/ bekas rawa
b.
Pada tanah berpasir dibutuhkan
perlakuan 2-4 kali setahun dimana perlakuan ketika kemarau dibutuhkan air lebih
banyak.
c.
Penyemprotan ke daun mutlak dilakukan
untuk mempercepat serapan dan pengendalian jamur jelaga atau karat kuning.
d.
Bagi tanaman sawit yang seharusnya
masih produktif tetapi mengalami trek (tidak produksi), maka penambahan 1
sachet 9 gram BIOHUSNA dalam 1 liter BIOACTIVE CAIR sebelum aplikasi
pengenceran BC akan mempercepat pemulihan produksi tanaman sawit.
e.
Bagi tanaman sawit yang banyak
menghasilkan buah landak atau sedikit bunga, maka penambahan 1 sachet 15 gram
D’NATURE sebelum pengenceran BC akan memacu munculnya bunga dan mengurangi
munculnya buah landak.
Demikian SOP aplikasi ujicoba yang kami sarankan.
SELAMAT
n SUKSES !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar