Bercocok tanam padi merupakan kegiatan
pokok para petani padi meskipun lahannya hanya sempit. Beras merupakan makanan pokok rakyat Indonesia yang karenanya
petani mengutamakan bertani padi sebagai yang utama. Ada gabah di lumbung maka
perasaan tenang akan menyertai.
Tujuan bertani padi adalah hasil panen
melimpah dan berkualitas bagus, syukur-syukur biayanya rendah dan menjadikan
tanah semakin subur. Oleh sebab itulah CV. INCON Mitra Bumi Indonesia
memformulasikan teknik praktis bertani padi metode INCON (incon = bermitra),
bermitra dengan sesama manusia, alam maupun dengan makhluk hidup lainnya.
Prinsipnya : tanah sehat, tanaman subur,
petani makmur
METODE
ORGANIK INCON :
- Pilih
varietas unggul/ idaman setempat
- Cukupi air
- Kendalikan
hama, penyakit dan gulma
- Optimalkan
saprotan organic
- Pengamatan
yang baik
- Petani
sebagai manager dan peneliti
APLIKASI
PEMELIHARAAN METODE INCON
- Penyiapan
lahan
- Siapkan
Super Bio Kompos sejak 3 minggu sebelum pengolahan tanah (NB. lihat
lembar cara membuat SUPER BIO KOMPOS/ KOMPOS PREMIUM)
- Tebarkan
SBK secara merata pada lahan ketika menjelang perataan tanah setelah
pembalikan dengan dosis 5-10 ton SBK per hektar, kemudian ratakan tanah
(garu)
- Airi lahan
1-3 hari tergenang macak-macak pada tanah yang akan ditanami
- Buatlah
larikan silang ukuran 25 cm
membujur dan 25 cm melintang menggunakan alat garpu
- Setiap
enam baris tanam melintang, sebaiknya diluangkan 1 baris.(lorong sempit)
- Hilangkan
2 baris membujur pada bagian tengah lajur membujur menjadi lorong lebar
- Galilah
lorong lebar tersebut lebih dalam (20-30 cm kedalaman) untuk tempat
menampung air ketika pengeringan dan sebagai jalur lalu lalang ikan.
- Tebari
dengan bibit ikan nila/ mujahir/ lele/ gurameh ukuran 2-3 atau 3-4 cm
panjang tubuh secukupnya (selain untuk menambah penghasilan kaum buruh
penggarap bagi hasil, juga untuk pengemdalian hama wereng serta penggerek
batang à bibit ikan siap dipanen melalui pengeringan hamparan atas ketika
ikan sudah menjadi ukuran 5-7 cm atau dibiarkan hingga uk. 7-9)
- Pembuatan
bibit
- Siapkan
Larutan RAGI CAIR/ BIOREAKTOR
- Rendamlah
benih padi berkualitas bagus (gabahnya berisi, yang ditandai dengan tetap tenggelamnya gabah ketika direndam
dalam larutan garam yang mampu mengapungkan telur mentah) selama 15 menit
- Masukkan
benih tersebut dalam karung hingga “nggondok” (membesar dan muncul ujung tunas lancip)
- Tebarkan
pada campuran pasir/tanah/ lumpur kering dengan SBK perbandingan 1:1 (1 bagian tanah : 1 bagian SBK) mengikuti pola
garis/ bentuk larikan sedalam 1 cm. (biasanya media diletakkan dalam
besek atau bak beralas plastic dengan ketebalan 5 cm)
- Tutup
larikan dengan SBK tipis-tipis kemudian semprot/ siram lahan pembibitan
tersebut
- Tunggu
hingga muncul tunas daun ngapat (4 lbr daun/tnm)
- Penanaman
- Ambil dan
tanam masing-masing satu batang tanaman per titik garis silang, tanam
dengan jarak antar tanaman 25 x 25 cm
- Sisipkan 1
batang bibit tanaman pada baris
kiri kanan lorong lebar.
- Tunggu
hingga tanaman ‘nglilir’ (segar kembali setelah penanaman)
- Pemupukan
- Encerkan
20 – 40 cc Pupuk Organik Cair THOYYIBAH/ BIOREAKTOR/ D’NATURE/ POCL ke dalam 15
liter air, masukkan tangki semprot.
- Semprot
tanaman padi sejak umur 7 Hari Setelah Tanam ketika pagi hari
- Ulangi
setiap 1-3 minggu sekali sesuai kondisi tanaman. Tanaman lebih suka sering disemprot dengan dosis pupuknya rendah dari pada dosis
tinggi tetapi selang waktu penyemprotannya lama.
- Hentikan
pemupukan ketika bulir tanaman mulai isi (masak susu)
- Pengendalian
hama dan penyakit (lihat lampiran PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKIT TERPADU
ORGANIK)
_______________________________
Tentang D'NATURE dapat click pada artikel DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar