MENU

INCON Technology – leading inovatory agrotechnology for food, nature and humanitarian response.

| CV.INCON | PRODUK | PEMESANAN | ARTIKEL | DASAR TEKNOLOGI INCON | GUGUSAN MIMPI | MITRA KAMI | WISATA

Kamis, 03 September 2015

BERCOCOK TANAM PADI ORGANIK

Bercocok tanam padi merupakan kegiatan pokok para petani padi meskipun lahannya hanya sempit. Beras merupakan  makanan pokok rakyat Indonesia yang karenanya petani mengutamakan bertani padi sebagai yang utama. Ada gabah di lumbung maka perasaan tenang akan menyertai.

Tujuan bertani padi adalah hasil panen melimpah dan berkualitas bagus, syukur-syukur biayanya rendah dan menjadikan tanah semakin subur. Oleh sebab itulah CV. INCON Mitra Bumi Indonesia memformulasikan teknik praktis bertani padi metode INCON (incon = bermitra), bermitra dengan sesama manusia, alam maupun dengan makhluk hidup lainnya.
Prinsipnya : tanah sehat, tanaman subur, petani makmur
METODE ORGANIK INCON :
  • Pilih varietas unggul/ idaman setempat
  • Cukupi air
  • Kendalikan hama, penyakit dan gulma
  • Optimalkan saprotan organic
  • Pengamatan yang baik
  • Petani sebagai manager dan peneliti

APLIKASI PEMELIHARAAN METODE INCON
  1. Penyiapan lahan
    1. Siapkan Super Bio Kompos sejak 3 minggu sebelum pengolahan tanah (NB. lihat lembar cara membuat SUPER BIO KOMPOS/ KOMPOS PREMIUM)
    2. Tebarkan SBK secara merata pada lahan ketika menjelang perataan tanah setelah pembalikan dengan dosis 5-10 ton SBK per hektar, kemudian ratakan tanah (garu)
    3. Airi lahan 1-3 hari tergenang macak-macak pada tanah yang akan ditanami
    4. Buatlah larikan silang ukuran 25  cm membujur dan 25 cm melintang menggunakan alat garpu
    5. Setiap enam baris tanam melintang, sebaiknya diluangkan 1 baris.(lorong sempit)
    6. Hilangkan 2 baris membujur pada bagian tengah lajur membujur menjadi lorong lebar
    7. Galilah lorong lebar tersebut lebih dalam (20-30 cm kedalaman) untuk tempat menampung air ketika pengeringan dan sebagai jalur lalu lalang ikan.
    8. Tebari dengan bibit ikan nila/ mujahir/ lele/ gurameh ukuran 2-3 atau 3-4 cm panjang tubuh secukupnya (selain untuk menambah penghasilan kaum buruh penggarap bagi hasil, juga untuk pengemdalian hama wereng serta penggerek batang à bibit ikan siap dipanen melalui pengeringan hamparan atas ketika ikan sudah menjadi ukuran 5-7 cm atau dibiarkan hingga uk. 7-9)
  2. Pembuatan bibit
    1. Siapkan Larutan RAGI CAIR/ BIOREAKTOR
    2. Rendamlah benih padi berkualitas bagus (gabahnya berisi, yang ditandai dengan tetap tenggelamnya gabah ketika direndam dalam larutan garam yang mampu mengapungkan telur mentah) selama 15 menit
    3. Masukkan benih tersebut dalam karung hingga “nggondok” (membesar dan muncul ujung tunas lancip)
    4. Tebarkan pada campuran pasir/tanah/ lumpur kering dengan SBK perbandingan 1:1 (1 bagian tanah : 1 bagian SBK) mengikuti pola garis/ bentuk larikan sedalam 1 cm. (biasanya media diletakkan dalam besek atau bak beralas plastic dengan ketebalan 5 cm)
    5. Tutup larikan dengan SBK tipis-tipis kemudian semprot/ siram lahan pembibitan tersebut
    6. Tunggu hingga muncul tunas daun ngapat (4 lbr daun/tnm)
  3. Penanaman
    1. Ambil dan tanam masing-masing satu batang tanaman per titik garis silang, tanam dengan jarak antar tanaman 25 x 25 cm
    2. Sisipkan 1 batang bibit tanaman pada  baris kiri kanan lorong lebar.
    3. Tunggu hingga tanaman ‘nglilir’ (segar kembali setelah penanaman)
  4. Pemupukan
    1. Encerkan 20 – 40 cc Pupuk Organik Cair THOYYIBAH/ BIOREAKTOR/ D’NATURE/ POCL ke dalam 15 liter air, masukkan tangki semprot.
    2. Semprot tanaman padi sejak umur 7 Hari Setelah Tanam ketika pagi hari
    3. Ulangi setiap 1-3 minggu sekali sesuai kondisi tanaman. Tanaman lebih suka sering disemprot dengan dosis pupuknya rendah dari pada dosis tinggi tetapi selang waktu penyemprotannya lama.
    4. Hentikan pemupukan ketika bulir tanaman mulai isi (masak susu)
  5. Pengendalian hama dan penyakit (lihat lampiran PENGENDALIAN HAMA dan PENYAKIT TERPADU ORGANIK)

_______________________________
Tentang D'NATURE dapat click pada artikel DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar