MENU

INCON Technology – leading inovatory agrotechnology for food, nature and humanitarian response.

| CV.INCON | PRODUK | PEMESANAN | ARTIKEL | DASAR TEKNOLOGI INCON | GUGUSAN MIMPI | MITRA KAMI | WISATA

Kamis, 03 September 2015

PENGELOLAAN KARET



FORMULASI Bio-REAKTOR  KS

PENAMBAHAN BAKTERI, JAMUR  DAN RAGI BERMANFAAT KE DALAM TANAH DEMI KESEHATAN DAN KEBUGARAN TANAH

MENINGKATKAN DAYA DUKUNG TANAH DAN PRODUKTIFITAS PERTANIAN SECARA BERKELANJUTAN – LESTARI

MEREMAJAKAN KEMBALI SEL, JARINGAN, ORGAN TANAMAN KELAPA SAWIT DAN KARET SEHINGGA MENJADI PRODUKTIF KEMBALI DAN SEMAKIN PRODUKTIF DALAM WAKTU SINGKAT

MENYONGSONG ERA EMAS HIJAU INDONESIA, SEBUAH NEGERI BESAR PENYANTUN NEGERI-NEGERI MISKIN DI DUNIA PADA ERA GLOBALISASI DAN PERUBAHAN IKLIM




Target Pemanfaatan Bio-Reaktor KS

1.   PADA PEMBIBITAN
·        Memacu dan melindungi pertumbuhan akar dari serangan penyakit, jamur akar putih/Rigidoporus Lignosus, Fusarium,  Xanthomonas, Risoctonia, Phytoptora, Ganoderma, Aspergilus, Pseudomonas.
·        Memacu perbanyakan klorofil daun agar pertumbuhan vegetatif  menjadi optimal.

2.     PADA TANAMAN PRODUKSI
·       Memperbaiki jaringan pengangkut nutrisi tanaman
·       Meningkatkan effektifitas dan effisiensi serapan hara tanaman/ pupuk oleh daun dan pengirimannya ke seluruh organ tanaman
·       Meningkatkan produksi dan kualitas getah secara lestari /Mencegah  terjadinya KAS/Kering Alur Sadap dan Mengembalikan Karet yang telah mengalami KAS,
·       Melindungi tanaman dari serangan penyakit  akar (perlakuan penyiraman)
_________________________
Manfaat Bio-REAKTOR KS

Dengan Bio-REAKTOR, petani  dapat mengurangi penggunaan Urea hingga 2-3 zak per hektar dan phospat  2 zak, dan Kalium 1 zak. Hasil getahnya akan meningkat 100 – 300%
           
PERANAN MIKROORGANISME DALAM  Bio-REAKTOR KS
  • Lactobacillus spp
    • Bakteri asam laktat ( Lactobacillus spp. ) dapat mengakibatkan kemandulan (sterilizer) oleh karena itu bakteri ini dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan tanaman;
    • meningkatkan percepatan perombakan bahan organik;
    • menghancurkan bahan organik seperti lignin dan selulosa serta memfermentasikannya tanpa menimbulkan senyawa beracun yang ditimbulkan dari pembusukan bahan organik
    • Bakteri ini dapat menekan pertumbuhan fusarium, yaitu mikroorganime merugikan yang menimbukan penyakit pada lahan/ tanaman yang terus menerus ditanami.

  • Rhizobium sp
1.      Hifa mikoriza membantu akar untuk menjangkau nutrisi pada areal yang tidak terjangkau akar serabut.  Hifa  cendawan mikoriza yang menjelajah keluar dari akar serabut jauh melampaui jarak yang dicapai akar serabut. Daya jelajah hifa mikoriza kurang lebih 200 kali dibanding daya jelajah akar serabut.
2.      Membantu menyerap nutrisi yang sulit tersedia seperti Phospat.
3.      Melindungi tanaman dari pengaruh stres/cekaman akibat biotik seperti hama  penyakit, dan abiotik seperti kekurangan hara dan keracunan logam berat.
  • Azospirilum sp.,  Azotobacter sp., Pantoea sp.
    1. memacu pertumbuhan tanaman karena kemampuannya dalam memfiksasi nitrogen dan melarutkan phospat
    2. menghasilkan vitamin dan hormon pertumbuhan seperti auksin, giberelin, dan sitokinin.
    3. merombak bahan oganik di dalam tanah yang berasal dari kelompok karbohidrat seperti selulosa, lignulosa, amilosa, dan bahan organik yang mengandung sejumlah lemak dan protein

  • Alcaligenes sp
    • Merombak dan menetralisir material organic maupun anorganik yang membahayakan manusia
    • Membentuk senyawa serupa plastic yang dapat didegradasi secara biologis (biological conditioning)

  • Jamur fermentasi spesifik ( Aspergillus niger dan Penicilium sp. )
    • Jamur-jamur tersebut menguraikan bahan secara cepat untuk menghasilkan alkohol, ester dan zat-zat anti mikroba patogenik.
    • Pertumbuhan jamur ini membantu menghilangkan bau, mencegah serbuan serangga dan atau ulat-ulat merugikan dengan cara menghilangkan penyediaan makanannya.
    • Memacu pembentukan enzim pectinases, lipase, amilase, selulase, dan protease.
    • bersifat antagonisme yang mempunyai daya antibiotic yang berperan dalam ketahanan tanaman.
    • Pelarut phospat

  • Streptomyces sp., Nitrobacter sp., Nitrococcus sp., Nitrosomonas sp. (penyedia nitrat)
    • Decomposer
    • Memfiksasi nitrogen udara
    • Mengoksidasi nitrit menjadi nitrat melalui nitrifikasi
    • Mendorong pertumbuhan vegetative daun dan tunas pada tanaman

  • Bakteri endosimbiotik mikoriza Bacillus subtilis
    • Penghasil enzim proteolitik yang subtilin
    • Agen biokontrol pencegah stress tanaman akibat pathogen Ganoderma boninensis

  • Trichoderma spp (Trichoderma harnuum. dll.)
    • Bersifat antagonis terhadap berbagai jenis jamur pathogen
    • Mencegah serangan penyakit tanaman yang ditularkan melalui tanah
    • Mempercepat proses pelapukan bahan organik seperti jerami, gulma, dll.
    • Menggemburkan/memperbaiki struktur tanah
    • Menguraikan unsur hara yang terikat dalam tanah
    • Meningkatkan perkembangan tunas dan akar hingga 166%

  • Ragi Saccharomyces spp.(Saccharomyces cerevisieae dll.)
    • Melalui proses fermentasi, ragi menghasilkan senyawa-senyawa bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dari asam amino dan gula yang dikeluarkan oleh bakteri fotosintetik atau bahan organik dan akar-akar tanaman.
    • Ragi juga menghasilkan zat-zat bioaktif seperti hormon dan enzim untuk meningkatkan jumlah sel aktif dan perkembangan akar.
    • Sekresi Ragi adalah substrat yang baik untuk bakteri asam laktat dan Actinomycetes

  • Bakteri pelarut phospat (Pseudomonas sp dan Bacillus subtilis)
    • Melarutkan senyawa phospat agar mudah diserap oleh akar
    • Merombak persenyawaan agrokimia dalam tanah
    • Menyediakan unsur  hara bagi tanaman

  • Actinomycetes
    • Actinomycetes menghasilkan zat-zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Zat-zat anti mikroba ini menekan pertumbuhan jamur dan bakteri pengganggu.
    • Actinomycetes hidup berdampingan dengan bakteri fotosintetik bersama-sama meningkatkan mutu lingkungan tanah dengan cara meningkatkan aktivitas anti mikroba pathogen dalam tanah.
    • Penyedia phospat

  • Bakteri fotosintetik (Rhodopseudomonas spp)
Bakteri ini adalah mikroorganisme mandiri dan swasembada. Bakteri ini membentuk senyawa-senyawa bermanfaat dari sekresi akar tumbuhan, bahan organik dan gas-gas berbahaya dengan sinar matahari dan panas bumi sebagai sumber energi. Zat-zat bermanfaat yang terbentuk antara lain, asam amino, asam nukleik, zat bioaktif dan gula yang semuanya berfungsi mempercepat pertumbuhan.

Hasil metabolisme ini dapat langsung diserap tanaman dan berfungsi sebagai substrat bagi mikroorganisme penyubur lain sehingga jumlahnya terus bertambah.

____________________________
Cara Penggunaan Bio-REAKTOR KS
Penyiraman (pada tanaman usia produktif):
1.     Larutkan 40 cc Bio-Reaktor KS dengan 10  liter air dan aduk hingga homogen
2.     Siramkan pada pupuk makro yang sudah dimasukkan lubang pemupukan hingga semua pupuk terbasahi
3.     Tutup lubang pupuk dengan tanah

Penyemprotan (pada tanaman muda) :
1.     Larutkan 20 cc Bio-Reaktor KS dengan 10 liter air dan aduk hingga homogen
2.     Semprotkan pada permukaan daun bagian bawah hingga merata ketika pagi hari
3.     Ulangi setiap 7 hari sekali (pada pembibitan tanaman dapat dilakukan penyemprotan tiap 2-3 hari dengan dosis 10 cc per 10 liter air)

Penyiraman/ Pengusapan dengan kuas (pada tanaman usia produktif yang tidak/kurang produktif lagi atau mati getah) :
1.     Larutkan 40 cc Bio-Reaktor KS dalam 10 liter air dan aduk hingga homogen
2.     Pasah atau lukai lapisan kulit terluar tanaman karet setinggi setengah sampai satu setengah meter dari tanah dengan bacokan ringan
3.      Masukkan kwas cat pada laruran nomor satu, kemudian sapukan pada kulit tanaman yang sudah dilukai. Selain menyapu dengan kuas, dapat juga dilakukan dengan penyemprotan pada batang yang sudah dilukai hingga ketinggian yang mungkin terjangkau semprotan.
4.      Lakukan seminggu sekali hingga terjadi perubahan nyata
5.      Lakukan lagi ketika terjadi penurunan produksi.



RESEP KHUSUS
Resep Mudah Meningkatkan Produksi Getah Tanaman Karet 3 kali lipat, hemat pemakaian pupuk kimia, dan meningkatkan mutu karet dengan kualitas Grade A.

Resep meningkatkan produksi getah karet supaya bisa menghasilkan lebih dari 3 Kwintal (300 Kg) tiap 15 hari (dari 500 pohon) dengan teknologi INCON SEMESTA 1899.

Cara Pemupukan DENGAN AIR:
·         Per 1 drum air 200 Liter + Bio-REAKTOR KS 1 Lt + pupuk NPK atau Urea 8 Kg. Siramkan di akar serabut, per pohon 1 Liter.
·         Cukup untuk 200 pohon. Interval pemupukan rutin 2-3 bulan sekali.

Cara lain pemupukan TANPA AIR:
·         1 zak UREA / NPK + BIOCONDITIONER 1 Kg, per pohon ditabur 200 gram. interval bisa diatur 2-3 bulan sekali.
1    Per hektar (600 pohon) memerlukan BIOCONDITIONER 6 Kg dan 250 Kg Urea / NPK.

Tips memyembuhkan mati kulit / mati getah:
     Air 15 Liter + Bio-REAKTOR KS 3 sendok makan + UREA 1 gelas, per pohon diberi 1 - 2 Liter.
·      Siram di akar serabut / lingkar batang. interval pemupukan 2 minggu sekali.
·      Tempo 15 hari sudah mulai normal getahnya. Produksi getah akan berangsur-angsur meningkat. Getah menetes dari pagi sampai jam 12 siang.

Tips menyembuhkan luka bekas sadapan, kulit sadapan menghitam, memberantas jamur, sekaligus menyembuhkan mati kulit.
·         AIR 1 tangki semprot (SOLO) + POC Bio-REAKTOR KS 5 sdm + BIOCOND 3 sdm, Semprotkan ke batang sadapan, interval 3 hari sekali.
·         Cukup semprotkan 3 x per 3 hari.

Tips menyembuhkan penyakit JAP (Jamur Akar Putih):

1.      Air 15 Liter + Bubuk BIOCOND 100 gr + POC Bio-REAKTOR KS 3 tutup botol + UREA 3 sdm, aduk sampai merata
2.      Siramkan pada pangkal batang dengan dosis per pohon  1 - 2 Liter dengan interval  2 minggu sekali.
3.      Ulangi sampai 3x per 2 minggu.
Selama penyembuhan jangan menyemprotkan pestisida / herbisida. Gunakan air sungai atau sumur tanpa kaporit. Jangan menggunakan air ledeng

Untuk kebutuhan tanaman karet, sejak tahun 2014 ini penggunaan BIOREAKTOR sudah dapat diganti dengan formulasi pupuk yang lebih efisien, yaitu D’NATURE dengan aplikasi pemakaian yang sama dengan BIOREAKTOR setelah D’NATURE dicairkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar